Jаkаrtа - Mengisi aplikasi untuk
Huаwеі AppGallery terlihat menarik bagi para developer. Membuatnya tidak sulit, dan kemunculannya menjadi alternatif
Gооglе Plау Stоrе dan sebagai 'lapak' gres mendistribusikan aplikasi dan layanan mereka.
Gambaran ini setidaknya terlihat di event Huawei Developer Day (HDD) yang digelar di Singapura, 13-14 November 2019. Ajang yang merupakan pecahan dari upaya Huawei merayu para developer untuk meramaikan aplikasinya ini, mengundang developer dari wilayah Asia Pasifik.
Dari Indonesia, ada perwakilan tim developer OVO dan Blibli. Keduanya memberikan bahwa menciptakan aplikasi untuk Huawei AppGallery tidak susah, hanya perlu porting minor dari Google Mobile Services (GMS) ke Huawei Mobile Services (HMS) untuk melakukannya.
 Rоmіn Adі Sаntоѕо, tіm dеvеlореr OVO. Fоtо: Rасhmаtunnіѕа/dеtіkINET
|
"Gak susah karena kita gak terlalu banyak gunakan GMS. Makara portingnya gak terlalu banyak. Dari API kit yang disediakan, kita ambil sedikit. Intinya ya pakai yang udah ada, cuma ditambahin dikit aja, gak sampai bikin baru dari awal," kata Romin Adi Santoso yang datang ke HDD mewakili tim developer OVO.
Ditemui di acara yang sama, perwakilan tim developer Blibli juga mengungkapkan pernyataan senada dan akan menciptakan aplikasi Blibli untuk Huawei AppGallery. Hanya saja, sebagai e-commerce yang ikut memeriahkan Harbolnas, timnya dikala ini masih fokus dengan kesibukan tersebut.
"Memang ada ketergantungan dengan GMS yang harus diconvert ke HMS dan it takes time. Tapi cuma nunggu waktu saja, karena kini masih pada ngurusin Harbolnas," kata Sandy Lamond Kusuma, Digital Marketing Blibli.
Meski demikian, keduanya tidak memungkiri akan ada sedikit problem ketika akan beralih dari GMS ke HMS. Di OVO contohnya, fitur notifikasi tidak berjalan. Sedangkan di Blibli, salah satu masalahnya ialah ketika pengguna akan melaksanakan login ke Blibli dengan akun Google.
Itu sebabnya, HDD memperlihatkan kesempatan kepada para developer berdiskusi dengan para andal di Huawei untuk mengatasi hal-hal tersebut, sehingga integrasi GMS ke HMS sanggup berjalan mulus dan semua fitur di aplikasi mereka berjalan baik tanpa hambatan.
 Sаndу Lаmоnd Kuѕumа, Dіgіtаl Mаrkеtіng Blіblі. Fоtо: Rасhmаtunnіѕа/dеtіkINET
|
Baik OVO maupun Blibli menilai ekosistem Huawei dengan bantuan Huawei AppGallery salah satunya, cukup menarik karena menjadi sebuah alternatif teknologi. Pengguna juga punya pilihan gres selain toko aplikasi Google dan Apple.
"Huawei jadi market leader dan integrasinya gak susah juga. Makara ya nothing to loose. Dan nanti kan ada Mate 30 Pro (dirilis), high end. Sayang juga jikalau ada customer pakai itu dan gak sanggup pakai OVO di situ," kata Romin.
Sementara itu, Blibli melihat ada peluang gres yang mampu dimanfaatkan untuk melayani konsumen mereka yang tidak menggunakan akun Google untuk login ke Blibli.
"Gak semua user pakai akun Google. Ada juga beberapa yang download aplikasinya gak dari Play Store. Meski jumlahnya kecil, itu orang-orang yang belum terjangkau oleh kita. Itu yang mau kita jangkau salah satunya dengan HMS," sebutnya.
OVO dan Blibli melihat ada upaya keras dari Huawei untuk menyebabkan Huawei AppGallery sebagai alternatif dari Google PlayStore. Huawei memang sedang gencar mencari lebih banyak developer yang akan mendukung toko aplikasinya.
"Saya lihat event ini menarik. Ada marketing budget juga dari Huawei untuk develop aplikasi di HMS. Harusnya itu menarik untuk developer porting apps ke HMS," komentar Sandy.
Berbagai jadwal dikerahkan Huawei sebagai investasi untuk pertumbuhan komunitas developernya. Agustus tahun ini misalnya, total USD 1 miliar dikucurkan Huawei untuk Huawei Shining-Star Programme.
Developer yang mengikuti jadwal ini, akan diberi prioritas terusan ke HMS open capabilities dan mendapat pertolongan insentif dalam memasarkan layanan dan produk mereka.
Huawei juga membangun delapan DigiX Labs di seluruh dunia, termasuk yang ada di Singapura untuk wilayah APAC. Keberadaan DigiX Lab ialah membantu developer memecahkan problem teknis untuk pengintegrasian dan pengujian HMS Core.
Terakhir, ada jadwal Huawei Developer Day (HDD) menyerupai yang sedang digelar pada 13-14 November di Singapura. Ini yakni agenda yang memungkinkan para developer melaksanakan diskusi teknis secara eksklusif dengan pakar teknis Huawei, menjajal codelab tentang pemrograman, kontes inovasi aplikasi dan lain-lain.
Hingga ketika ini, HMS mencakup lebih dari 570 juta pengguna secara global di 170 negara dan wilayah. Sebagai akar dari Huawei Ecosystem, HMS diklaim bertumbuh dengan mantap. Hal ini terutama mampu dilihat pada Huawei AppGallery.
Huawei AppGallery menempati urutan ketiga terbesar di dunia, dengan lebih dari 390 juta monthly active users (MAU) dan total download 180 miliar kali setahun. Tercatat ada 1,07 juta developer Huawei dan 50 ribu aplikasi sudah terintegrasi dengan HMS Core.
Simak Video "Sіар Tаndіngі іPаd Prо, Huаwеі MаtеPаd Prо Rеѕmі Tіbа dі Indоnеѕіа"
[Gаmbаѕ:Vіdео 20dеtіk]